Kuliner Khas Malang: Cicipi Keaslian Rasa Lokal – Kemarin kita sudah membahas tentang kedai kopi di Malang, sekarang saatnya membahas hal-hal seru yang bisa kamu rasakan selama 6 hari di Malang. Tema kuliner yang kami coba di Malang kali ini adalah kuliner jadul yang sudah ada sejak lama, bahkan ada yang puluhan tahun. Meski tidak semua tempat tersebut terkenal dan terkesan kuno, namun bagi kami orang non-Malang, sangat menarik untuk mencoba makanan lokal.
Siapa tahu ini bisa menjadi panduan bagi yang belum pernah ke Malang, mungkin ada tempat-tempat yang belum diketahui sebelumnya.
Kuliner Khas Malang: Cicipi Keaslian Rasa Lokal
Rumah makan yang sudah lama berdiri ini berbentuk bangunan besar di pinggir jalan. Sebagian besar menunya adalah makanan Cina, tetapi tujuan utama kami datang ke sini adalah untuk mencoba Cwie Mie yang konon merupakan makanan khas Malang. Kebanyakan Cwie Mie biasanya halal karena berupa ayam cincang di atasnya, namun Depot Gang Djangkrik memiliki menu Cwie Mie non halal dengan daging babi merah, salmon dan bakso ayam bakar serta bakso ikan.
Mencicipi Ragam Kuliner Tahu Khas Indonesia Dari Berbagai Daerah
Saya bingung bagaimana mengatakan “Resek” yang hanya sampah dalam bahasa lokal. Nama Sego rezek (sampah) bukan karena bentuk atau isi nasinya, tapi karena tempatnya dekat dengan tempat pembuangan sampah. Sego Resek berupa nasi goreng yang dibuat dengan bumbu halus yang banyak dan kol yang diparut. Mereka masih memasak dalam oven arang dan menggunakan panci yang sangat besar. Setelah itu, Anda memutuskan apa yang ingin Anda gunakan: ayam cincang, telur, sayap, kepala, dll.
Sego Rezek buka dari sore hingga sore hari atau hingga tutup. Dibuka jam 5 sore dan ada antrean panjang. Banyak yang keluar, tetapi ada beberapa meja tempat Anda bisa makan. Ini kios pinggir jalan.
Restoran jadul lain di Malang, tapi kali ini lebih kecil. Mereka hanya memiliki 6 meja, jadi jika Anda datang saat sibuk, Anda harus menunggu meja dengan sabar. Menu disini sangat sederhana, menu yang terkenal adalah Cwie Mie dan Lumpia Semarang. Meski memiliki nama Lumpia Semarang, namun isinya sedikit berbeda dengan Lumpia Semarang yang ada di Semarang. Ini kebanyakan wortel, diiris dengan saus cabai manis.
Selain makanan ini, yang paling menarik bagi kami adalah ada Fosco, yang katanya satu-satunya di sini. Fosco adalah minuman cokelat asin yang disajikan dalam botol Coca Cola. Awalnya saya kaget dengan rasa asinnya, tapi lama-lama jadi tidak asin lagi. Menarik!